TASAWUF

Muqoddimah Allah SWT telah menciptakan manusia dgn sesempurna mungkin. Kemudian Allah SWT turunkan para nabi-Nya utk membimbing mereka kearah jalan yg benar. Seluruh rangkaian kenabian ditutup dgn diutusnya Nabi Muhammad SAW dilengkapi dgn petunjuk Al Qur`an utk seluruh ummat manusia dimana nabi-nabi sebelumnya hanya diutus kepada kaumnya yg jumlahnya menurut informasi Nabi SAW berjumlah 124.000 nabi alaihissalaam . Rasulullah SAW menanamkan Islam kepada pengikutnya di Makkah dan kemudian menyebar ke Madinah selanjutnya berkembang ke semenanjung jazirah Arab sampai wafatnya beliau. Kemudian kendali pemerintahan Islam dilanjutkan oleh para khulafaurrosyidin sehingga da`wah semakin meluas dan penaklukan kota dan negara semakin luas sehingga banyak bergesekan dgn budaya lokal serta adat istiadat non Islam yg tidak jarang pada masa-masa berikutnya terjadi akulturasi . Kalau pada abad pertama pertahanan aqidah dan syariat sangat kuat sehingga pengaruh budaya dan pemikiran dari luar Islam tidak dapat mempengaruhi kehidupan ummat Islam. Tetapi pada abad kedua diketemukan nilai-nilai Islam yg semakin mengendor dan kehidfupan semakin mewah pada saat itu banyak upaya mengadopsi pemikiran dan budaya luar kedalam budaya dan pemikiran Islam. Diantara pemikiran luar yg masuk kedalam budaya Islam adl tasawuf. Makanya istilah tasawuf tidak dikenal pada generasi pertama tidak pula tertera dalam Al Qur`an maupun hadits. Sehingga Ibnu Kholdun sejarawan muslim terkemuka mengatakan ” Sesungguhnya perkembangan tasawuf terjadi pada abad kedua dimana keadaan manusia bergelimang dunia maka sejumlah orang meninggalkan kemewahan itu dan melakukan hidup zuhud dan ibadah maka mereka disebut sufiyah”}. Maka para ulama membuat landasan bahwa Islam telah sempurna dan konsep apapun harus diukur dgn Al Qur`an dan As Sunnah manakala bersesuaian dgn Islam diambil manakala bertentangan harus ditolak. Demikian halnya dgn tasawuf marilah kita lihat sejauh mana jauh dekatnya dgn Islam.
Definisi Tasawuf Para ulama dan peneliti tidak ada yg sepakat asal usul kata tasawuf paling tidak ada tujuh perbedaan ;
1. Dari kata yg berarti bersih seperti kata Mahmud Amin An-Nawawy Artinya; “Segolongan ahli tasawuf berkata bahwasanya pemberian nama menjadi sufiyah krn kesucian rahasianya dan kebersihan kelakuannya.”
2. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada kata yg bentuk jama`nya berarti shaf atau barisan. Hal ini sesuai dgn keterangan Mahmud Amin An-Nawawy yg mengatakan ” Segolongan berkata; bahwasanya mereka menamakan shufiyah krn mereka berada pada posisi shaf yg terdepan disisi Allah `Azza Wa Jalla dgn ketinggian cita-citanya kepada-Nya dan utk bertemu dengan-Nya serta hatinya selalu tegak disisi-Nya.”
3. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada perkataan yg diberikan kepada orang-orang Shufi dimasa Rasulullah SAW krn mereka menempati gubuk-gubuk yg telah dibangun oleh Rasulullah SAW disekitar masjid Madinah. Hal ini sesuai dgn keterangan Abul`Alaa`Afiefy yg mengatakan ” Shufi berkaitan dgn Ahlush Shuffah; yaitu nama yg dikhususkan kepada beberapa Fakir-Muslim pada masa permulaan Islam. Mereka itu termasuk orang-orang yg tidak memiliki rumah. Maka mereka menempati gubuk yg telah dibangun oleh Rasulullah SAW diluar Masjid Madinah”.
Tetapi Mahmud Amin An-Nawawy mengatakan “Segolongan berkata Bahwasanya mereka menamakan dirinya Shufiyah krn sifat-sifatnya mirip dgn sifat-sifat Ahlus Shuffah yg dimasa Rasulullah SAW “.
4. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada kata yg artinya bulu atau wol. Karena orang-orang Tasawuf pada umumnya mengkhususkan dirinya dgn memakai pakaian yg berasal dari bulu domba. Hal ini dikatakan oleh Qusyairy ” Adapun orang-orang yg mengatakan bahwa berasal dari kata Shuuf adl dia berpakaian Shuuf jika ia memakai baju bulu; sebagaimana dikatakan dia berpakaian kemeja bila memakai kemeja”.
5. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada kata yg artinya pilihan . Hal ini dikatakan oleh Yusuf bin Al-Husein “Setiap umat terdapat orang-orang pilihan ; dan mereka adl titipan Allah yg tersembunyi dari makhluk-Nya Apabila terdapat orang-orang tersebut pada ummat ini maka mereka itulah Shufiyah”.
6. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kepada keterangan Karena pada umumnya orang-orang tasawuf menonjolkan dirinya dgn menunjukkan sifat-sifatnya yg terpuji. Hal ini diterangkan oleh Mahmud Amin An-Nawawy ” Pernah Asy Syibly ditanya Mengapa orang-orang Shufi dinamakan Shufi ? Ia menjawab Karena padanya terlukis adanya gambaran dan ketetapan sifat ?.
7. Istilah sufi adl nama yg dinisbatkan kedalam bahasa Yunani; dari kata “Sopos” atau “Sapis” yg dapat diartikan dgn “Ahli Mistik”. Hal ini sesuai dgn keterangan Yoseph Founhamer dan Tholuck yg diterjemahkan oleh Abul `Alaa `Afiefy kedalam bahasa Arab yg artinya ” ?dan sesungguhnya ada dua macam kata bahasa Arab “Shufiyyu” dan “Shaafiyyu” bersumber dari kata asli bahasa Yunani dari kata “Sopos” dan “Sapis” “.
Banyak penulis lbh cenderung mengambil pendapat Al-Qusyairy sebagai pendapat yg paling kuat dari seluruh pendapat tersebut dimuka. Karena pada umumnya orang-orang memberikan nama panggilan kepada orang lain berdasarkan kebiasaan lahiriah yg paling menonjol padanya; misalnya pakaiannya. Karena ciri khas yg paling menonjol dan gampang diketahui pada orang Tasawuf adl pakaian wolnya maka ia dinamakan Shufi .
Sejarah perkembangan Tasawuf Sebagaimana telah kami kemukakan didepan bahwa istilah tasawuf tidak dikenal dimasa Nabi SAW dan para sahabatnya. Tetapi yg dikenal adl zuhud dan wara` . Istilah sufi pertama kali digunakan yaitu kepada Abu Hasyim Al Kufi dan ia orang yg pertama kali membangun tempat ibadah khusus bagi sufi di Ramlah wilayah Syam . Meskipun demikian orang sufi selalu menisbatkan tasawuf kepada Nabi SAW melewati Ali dilanjutkan oleh Hasan Al-Basri dst.
Sederetan nama sahabat yg menjadi rujukan ahli tasawuf ; Abu Bakar As-Shidiq Umar bin Khattab Utsman bin Affan Ali bin Abi Thalib Salman Al Farisi Abu Dzar Al Ghifari Miqdad bin Al Aswaddll.
Kemudian pada masa tabiin terkenal nama Hasan Al Basri dan Sofyan Al-Tsauri . Baru kemudian murid-murid Abdul Wahid bin Yazid pengikut Hasan Al Basri membangun tempat khusus utk warga sufi disebut duwairah demikian pendapat Ibnu Taimiyah .
Pada abad kedua dikenal nama-nama Ibrahim bin Adham Al Balakhi dan Rabiah Al Adawiyah . Ciri menonjol pada pengikut Hasan Al Basri adl rasa takut yg berlebih kepada Allah selain zuhud dan banyak ibadah sementara pada Rabiah Al Adawiyah lbh menonjol rasa muhabbah kepada Allah SWT. Sementara para ulama menyebutkan perlunya keseimbangan agar tidak menyimpang kata mereka “Barang siapa menyembah Allah SWT hanya dgn rasa muhabbah saja dia menjadi zindik barangsiapa menyembah Allah SWT hanya dgn rasa takut maka dia menjadi khawariij dan barang siapa menyembah Allah SWT dgn harapan maka dia menjadi murjiah dan barang siapa menyembah Allah SWT dgn cinta rasa takut dan harapan maka ia mukmin sejati”. .
Pada abad ketiga tasawuf semakin solid dan berkembang dgn tokoh sentral Abu Sulaiman Addaaroony Ahmad Al Hawary Abul Faidh Zunnun Al Misri Bisyir Al Hafi Abu Bakar Al-Syibli Al Haris Al Muhasibi Assirri Assiqthi Abul Yazid Al Busthami Al-Junaid dan Al Hallaj .
Pada masa ini dan sesudahnya tasawuf berkembang menjadi kelompok-kelompok yg ditokohi oleh seorang syaikh. Seperti diungkap oleh Al Hajwairi ” Pada masa itu lahirlah tarekat-tarekat sufi berjumlah duabelas dan masing-masing menisbatkan dirinya kepada seorang syaikh dari syaikh-syaikh abad tiga dan empat”.
Pada abad keempat tasawuf lbh berkembang lagi sehingga mereka menyebutkan dirinya sebagai ahli hakekat/ bathin sementara ulama lain terutama ulama fiqh disebut sebagai ahli dhohir. Pada masa inilah trend sufi ditetapkan mempunyai empat tahapan atau empat ilmu ;
    Ilmu syariah
    Ilmu Tariqoh
    Ilmu Hakekat
Ilmu Ma`rifat
Pada abad kelima dan seterusnya tasawuf sangat dipengaruhi oleh paham syiah dan filsafat.
Ajaran Sufi Ajaran sufi mengandung usaha mujahadah dan riyadhoh dimana seorang salik harus melewati maqomat dan ahwaal. Maqomat menurut Assarraj Aththusi dalam kitab Alluma` yaitu kondisi ketaatan seorang hamba dihadapan Allah .Maka dia menyebut maqom berupa taubat wara` zuhud . Kemudian salik akan mendapatkan ahwaal yaitu kondisi hati yg bersih krn banyak berdzikir berupa muroqobah tenang menyaksikan kebesaran Allah yakin dll.
Ajaran sufi yg paling banyak ditentang adl konsep hulul yg dicetuskan oleh Abu Yazid Al Busthami dimana Allah masuk kedalam diri seorang sufi sehingga dia mengucapkan syatahat yaitu ungkapan-ungkapan irrasional yg tidak bisa dipahami layaknya orang gila. Hal itu ditentang oleh para ulama krn dianggap bertentangan dgn aqidah Islam dan ajaran seperti itu tidak dikenal dimasa Nabi SAW dan para sahabatnya. Konsep kedua yg ditentang adl wihdatul wujud menyatu dgn Allah SWT. Konsep ini dicetuskan oleh Al Hallaj yg ditentang oleh ulama-ulama dimasanya kemudian dia diajukan kepengadilan krn tidak mau bertaubat akhirnya dihukum mati. Dan ajaran ini dikembangkan oleh Mahyuddin Ibnu Arabi dan dia dikafirkan oleh para ulama yg berjumlah lbh dari 37 orang ulama besar termasuk imam Nawawi. Diantara ajaran/ pendapat Ibnu Arabi dan pengikutnya antara lain ;
    • Wali lbh tinggi dari Nabi
      Untuk sampai kepada Allah tidak perlu mengikuti ajaran Nabi . .
      Semua ini adl Allah tidak ada nabi/Rasul atau malaikat. Allah adl manusia besar
      Tidak sah khilafah kecuali insan kamil
      Allah membutuhkan pertolongan makhluk
      Nabi Nuh A.s termasuk orang kafir
      Da`wah kepada Allah adl tipu daya
      Al Haq adl Al Khalq
      Kesatuan muthlaq adl agamanya .
      Hukum alam adl Allah itu sendiri.
      Hamba adl Tuhan
      Neraka adl syurga itu sendiri
      Al Qur`an mempunyai dua arti yaitu lahir dan batin
      Dalam anggapannya dia berkumpul dgn para nabi
      Perbuatan hamba adl perbuatan Allah itu sendiri
      Ad-Dhal adl al-muhtadi Al Kafir adl Al Mukmin.
      Orang-orang kafir tidak akan diazab oleh Allah sama sekali.
      Kebenaran berjalan atas unsur-unsur kebendaan/alam.
      Hawa nafsu adl Tuhan terbesar
      Fir`aun adl mukmin dan terbebas dari siksa neraka
      Wanita adl Tuhan
      Hakekat ke-Tuhanan tampak jelas dan utuh pada Nabi-nabi a.s
      Fir`aun adl Tuhan Musa
      dll
  • Demikianlah pendapat-pendapat Ibnu Arabi dan pengikut-pengikutnya yg kacau balau dan jelas bertentangan dgn Al Qur`an dan sunnah bertebaran dalam kitab-kitab yg mereka tulis. Langkah-langkah utk menjadi Sufi
Langkah-langkah utk menjadi Sufi Sebagaimana sudah maklum bahwa menurut pandangan sebagian sufi apabila seorang muslim ingin menjadi seorang sufi maka ia harus menjalani langkah-langkah sbb;
1. Syariat. Dalam tataran ini muslim yg bersangkutan harus belajar fiqih yg meliputi ibadah muamalah munakahat mewaris jinayat dan khilafah . Kajian fiqih yg demikian sudah dirumuskan dan dituangkan dalam “Fiqih Madzhab Empat”. Idealnya seorang kandidat salik yg mau memasuki tarekat hendaknya memahami dan mengerti kajian fiqih empat madzhab itu bahkan ditambah lagi dgn fiqih Jakfari yg lazimnya dianut oleh jamaah Syiah. Sekurang-kurangnya ia memahami fiqih satu madzhab misalnya fiqih Syafii. Lazimnya para sufi dalam hal fiqih ini menganut salah satu madzhab dari empat madzhab yg tersedia.
2. Tarikat. Perkataan tarikat dalam istilah tasawuf artinya wadah tempat mendidik dan melatih para salik. Komponen-komponen tarikat terdiri dari guru tarikat atau guru rohani yg disebut mursyid atau syekh. Kualitas seorang syekh harus memiliki ilmu syariat dan hakekat secara lengkap. Pemikirannya dan tutur katanya serta perilakunya dalam banyak hal harus mencerminkan akhlak yg terpuji. Salik atau murid tarikat; suluk yaitu amalan dan wirid atau perbuatan yg harus dikerjakan oleh salik berdasarkan perintah syekh; zawiyah yaitu majlis tempat para salik mengamalkan suluk. Disamping itu ada satu syarat yg harus dipenuhi oleh kandidat salik yaitu baiat antara dia dan syekh. Baiat itu sendiri ada dua macam yaitu ;
    Baiat suwariyah yaitu baiat bagi seorang kandidat salik yg hanya sekedar ia mengakui bahwa syekh yg membaiatnya ialah gurunya tempat ia berkonsultasi dan syekh itupun mengakui orang tersebut adl muridnya. Ia tidak perlu meninggalkan keluarganya utk menetap tinggal dalam zawiyah tarikat itu utk terus menerus bersuluk atau berdzikir. Ia boleh tinggal dirumahnya dan bekerja sehari-hari sesuai dgn tugasnya. Ia sekadar mengamalkan wirid yg diberikan oleh gurunya itu pada malam-malam tertentu dan bertawassul kepada gurunya itu. Ia dan keluarganya bersilaturrahmi kepada gurunya itu sewaktu-waktu pula. Apabila ia memperoleh kesulitan dalam hidup ini ia berkonsultasi dgn gurunya itu pula.
    Baiat ma`nawiyah yaitu baiat bagi seorang kandidat salik yg bersedia utk dididik dan dilatih menjadi sufi yg arif bi I-lah . Kesediaan salik utk dididik menjadi sufi itupun sudah barang tentu berdasarkan pengamatan dan keputusan guru tarikat itu. Salik yg masuk tarikat melalui baiat yg demikian harus meninggalkan anak-istri dan tugas keduniaan. Ia berkhalwat dalam zawiyah tarikat didalam penegelolaan syekhnya. Khalwat ini bisa berlangsung selama beberapa tahun bahkan belasan tahun. Muhammad Ibn Abdillah yg kemudian menjadi khatamu I-anbiya wa I-mursalin berkhalwat di Gua Hira selama 20 tahun. Ia berhenti berkhalwat sesudah ia mencapai tingkat ma`rifat dan hakikat yaitu dgn wahyu turunnya surat al-Alaq lima ayat berturut-turut yg disampaikan oleh Jibril. Pertemuannya dgn malaikat Jibril adl ma`rifat sedangkan wahyu yg diterimanya merupakan hakikat. 3. Ma`rifat. Perkataan ma`rifat secara bahasa artinya pengetahuan atau ilmu. Dalam istilah tasawuf berarti mengenal atau melihat alam ghaib seperti syurga atau neraka bertemu dgn para nabi para malaikat para auliya dll yg semuanya itu terjadi bukan dalam mimpi. Dalam hal ini saya mengajukan contoh pengalaman Syekh Muhammad Samman seorang sufi abad ke-18 di Madinah sebagaimana tergambar dalam naskah melayu yg berjudul “Hikayat Syekh Muhammad Samman”. Didalamnya ia mengatakan bahwa sesudah sholat shubuh ia merasa ruhnya keluar dari jasadnya kemudian ruhnya naik kelangit pertama hingga langit ketujuh. Disana ia bertemu dgn Nabi Ibrahim a.s dan bercakap-cakap dengannya sedangkan ia tetap dalam keadaan ingat . 4. Hakikat. Perkataan hakikat dalam istilah tasawuf ialah esensi atau pangkal dari semua alam yg maujud baik yg ghaib ataupun yg syahadah yaitu Nur Muhammad atau hakikat Muhammad tatkala Tuhan menuturkan sabda kun! maka tampillah Nur Muhammad yg merupakan mazharu-Haqqi Ta`ala. Dengan demikian maka mazhar pula zat yaitu Nur Muhammad yg berupa zat Allah ; asma yaitu nama Allah; sifat yaitu kamalu I-lah dan af `alu I-Lah . Keempat hal tersebut merupakan percikan terang dari Allah Allah pada Nur Muhammad itu . Menurut Ibn Arabi wujud Nur Muhammad ini apabila dilihat dari segi zatnya ia adl Allah tetapi apabila dilihat dari sifat-sifat dan asma-asmanya ia adl fi`il-Nya sedangkan Allah itu mahasuci dan Maha Tinggi tidak ada lafal dan kata-kata maupun kalimat yg memadai utk menyifatinya . Macam-macam Tarekat Kalau kita lihat perkembangan tasawuf dari awal tadi terlihat berbagai macam versi tasawuf dari yg benar kepada yg menyimpang dari yg sunni kepada yg bidie. Kita lihat pemaparan beberapa ulama dibawah ini . Ibnu Taimiyah membagi sufi menjadi 3 macam ;
      Sufiyah haqoiq yaitu mereka yg full timer beribadah dan berdzikir serta zuhud terhadap dunia.
      Sufiyah Arzaak yaitu mereka yg sibuk mencari rizki tetapi tetap melakukan kewajiban sebagai muslim dan meninggalkan larangan Allah SWT serta menjaga sopan santun Islam dan jauh dari bid`ah.
      Sufiyah rusuum yaitu mereka yg berpakaian seperti sufi tetapi sedikit amalannya orang kira itulah sufi tetapi mereka bukan sufi yg sebenarnya. . Al Hajwairi berpendapat sufi ada 3;
        Sufi yaitu orang yg full timer beribadah kepada Allah dan jauh dari pengaruh dunia.
        Mutasowwif yaitu orang sufi yg bermujahadah mencapai tempat pertama.
        Al Mustasawwif yaitu orang yg menyerupai sufi dari kalangan penguasa pengusaha dan kalangan elit tapi mereka tidak banyak amalnya. Sementara Arrazi membagi sufi menjadi enam;
          Ashhabul Aadat mereka yg hanya memperhatikan pakaian dan penampilan.
          Ashhabul ibadat mereka yg banyak beribadah dan jauh dari dunia.
          Ashhabul Hakikah mereka yg sudah selesai melaksanakan perintah wajib tidak melaksanakan yg sunnah tetapi berfikir terhadap ciptaan Allah dan tenggelam dgn dzikir kepada-Nya.
          Annuriyah mereka yg berpandangan bahwa hijab ada dua bersifat cahaya dan api. Bersifat cahaya merupakan upaya utk memiliki sifat-sifat terpuji sedangkan bersifat api menghindari sifat-sifat tercela seperti dengki marah tamak dll.
          Al Hululiyah mereka yg berkeyakinan hulul atau ittihad dan tidak memperhatikan peranan akal samasekali.
          Al-Mubahiyah mereka yg mengaku cinta kepada Allah SWT tetapi melanggar ajaran Allah SWT mereka ini yg paling buruk krn beranggapan Allah SWT telah mengangkat taklif kepada mereka. Sedangkan Muhammad bin Saad menyebutkan empat macam sufi;
            Zahidun wariuun yaitu mereka yg hidup secara Islam dgn zuhud dan wara`.
            Ghulat Mulhidun yaitu mereka yg berlebihan sampai ketingkat atheis.
            Mutawassilun Gholuum yaitu mereka yg berlebihan dalam bertawassul.
            Muqollidun Murtaziqun yaitu mereka yg mengaku sufi utk mendapat dunia dan pengaruh. Penilaian Untuk menghindari agar kita tidak terjerumus dalam kubangan kesesatan maka kita perlu berhati-hati dalam menilai apalagi mengikuti tasawuf agar tidak salah jalan. Nasehat pakar sufi modern Dr.Abdurrahman Badawi dalam bukunya Tarikh Tasawuf Islami menyebutkan bahwa titik tolak tasawuf itu ada tiga macam ;
              Berdasarkan Kitabullah dan Sunnar Rasulullah SAW serta salaf sholeh secara benar bukan sekedar pengakuan.
              Berdasarkan penafsiran manusiawi yg tidak jarang menyimpang.
              Berdasarkan kecenderungan pribadi terlepas dari ajaran Islam. Tentunya kita mengikuti yg pertama meskipun lbh baik kita menggunakan istilah Al Qur`an yaitu Tazkiyah . Intinya agar kita zuhud dan wara` dari kemewahan dunia dan bersungguh-sungguh mencapai keni’matan akhirat. Hal itu dgn cara mengikuti petunjuk Rasulullah SAW baik perbuatan ucapan atau persetujuannya krn petunjuk Beliau adl sebaik-baik petunjuk dan ajaran beliau telah sempurna . Wallahu A`lam.